Rabu, 15 Mei 2013

odifikasi Ninja 150 Drag Eko Chodox, Piston KDX 66 Mm

ManiakMotor –  Pakai piston KDX diameter 66 mm dan langkah piston standar (54,4 mm)  Kawasaki Ninja 150 RR dipacu Eko Chodox, dapat 180 cc. Volume ini yang memompa Chodox  melompati FFA dragbike, di mana pun event 201 meter dia ikut.  Di Pertamina Dragbike (PD) Senayan baru lalu, dicetak  6,971 detik.
Katanya sih, catatan begitu sudah pernah dan bahkan lebih kilat. Sesuai data tiga seri PD 2012, catatan itu yang tercepat di event tersebut.  Sekali lagi, hanya untuk seri PD.
Diameter piston bertambah, ruang silinder membesar yang disebut bore-up. Boleh  menampung bahan bakar lebih banyak atau volumetriknya naik. Hasilnya, adalah power. “Pakai piston KDX harus ganti liner, karena standar Ninja tidak boleh dikorter. Penyesuaiannya dikerjakan pisau bubut di bengkel,”  kata Muhammad Yusron Supriyanto.
Yusron adalah mekanik Kickstart Baitech dari Bandung, Jawa Barat, pengorek Ninja yang dipacu Chodox. Tapi dia keberatan sebut lebih detil soal liner. Itu dapur bengkelnya. Iya, masak sih hanya kenalpot Ninja yang ngebul, dapur benaran harus ikut ngebul juga dong. Bisa diusir istri dari rumah dia, kalau gak berasap-asap.
KOMPRESI
Ninja ini memang banyak rahasia. Misteri! Atau memang maniakmotor.com yang kurang gaul, ndak bisa mengorek keterangan. Dasar web baru, katro! Katanya kompresi 6,8:1. Itu sih standar Ninja 150 RR yang disiram bensin.  Logikanya dengan bahan bakar bensol di dragbike, kompresi harusnya di atas itu. Toh, kebutuhannya hanya untuk trek lurus.
“Saya juga nggak bisa kasih ukuran buret head dan celah atau nat deck clearace kepala silinder. Cuma squis 12ยบ. Lebar lubang buang 42 mm (trapesium) dan tinggi lubang buang 29,9 mm,” tambah Yusron seperti bermatematika. Haha, makin gelap rumus mencari kompresi, seperti cat hitam Ninja si Chodox. Hasil buret dalam pengukuran kompresi disebut combustion chamber (vc) yang harus ada angkanya.  
Tinggi lubang buang menyusut 5,1 mm dari standar, bisa jadi kompresi memang segitu. Kan angka stroke dalam kompresi 2-tak ala Jepang, dihitung dari bibir lubang buang (s). “Kompresi segitu, cocok buat saya. Momentum rpm-nya pas. Jika lebih tinggi atau rendah, feeling meleset,” jelas Chodox yang aslinya dari Semarang, Jateng itu.
MASUK-KELUAR
Suplain bahan bakar dilayani karbu Keihin PWK Sudco 38 mm. Karbu gambot ini disetting dengan main-jet  175 dan pilot-jet 60. Komposisi  itu  tidak banyak berubah intervalnya setiap ganti sirkuit.  
Kecepatan  bahan bakar dilayani reed vale V-Force3 bersama rumahnya. Inilah katup buluh tercanggih saat ini yang bekerja efisien lantaran pakai lidah karbon. Ditambah crank-case atau ruang kruk-as ikut dipadatkan dengan menambal ruang-ruang kosong. Hasilnya kompresi bawah atau kompresi awal lebih kuat.
Sudut-sudut lubang inlet semuanya mengarah  satu titik pada kepala silinder. Kan itu fungsinya squis, dia menyambut aliran kabut dari lubang transfer dan bilas. Lalu diantar ke ruang bakar terpusat di kubah head dan saat sama dikompresi piston. Sama dengan pantat silinder dibentuk sisi-sisinya tajam jadi satu arah dengan transfer, bilas dan squis.
Semua berhubungan, termasuk kenalpot KDX di Ninja Chodox yang keluar dari kiri. Di mesin dua langkah, 30 persen kinerja mesin ditentukan kenalpot. Untuk penggemar Ninja kebut-kebutan, jelas KDX telah teruji mengolah tubelensi gas buang yang matang dan mentah.  
Bisa dibayangkan dengan speksifikasi di atas, buka tutup katup Super KIPS, malah jadi penghambat dibanding permintaan ruang bakar. Saat start saja, Chodox butuh di atas 6.000. rpm. “Makanya fungsinya dimatikan. Mubazir,” lanjut Yusron.
BAN IRC EAT MY DUST
Ban IRC Eat My Dust memang lagi populer di kebut lurus. Komponnya pas menerima tenaga yang gila-gilaan di FFA. Di kelas bebas saja mampu meneruskan daya, apalagi di kelas di bawahnya. “Rata-rata belakang menggunakan ban itu. Karena kualitas komponnya bagus dan ukurannya pas,” imbuh Chodox.
Oke deh. Adit



TULISAN BERHUBUNGAN:
Modifikasi Honda CB150R Street Fire (Honda Teralis)
Modifikasi Yamaha New V-Ixion Di JMS
Drag Bike Sentul, Chodox Berlari 6,940 Detik...!
Dragbike Senayan FFA, Chodox Pecahkan Rekor Jadi 6,971 Detik
Modifikasi Yamaha Mio, Jagoan Drag Bike 300 cc, Tomo Speed..!
Yamaha F1ZR, Motor Drag Tiga Arena!
Modifikasi Honda Blade, Pemenang IndoPrix Kenjeran
Modif Matik Edan-Edanan..!!!
Satria FU150 Dragbike, Manipulasi Limiter
Surya 12 Dragbike Kediri, Ilmu Betot Gas..!
Drag Bike Pati, Lurusnya Mantan Pebali
Si Empuk Berbie Penakluk Drag


DATA MODIFIKASI
CDI                                         : Standar Ninjaa 150 RR
Magnet pengapian              : Standar korek (900 gram)
Perbandingan gir                 : 17/35
Sokbreker  belakang           : Gazi
Ban depan                            : IRC Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang                       : IRC Eat My Dust 60/70-17
Sokbreker belakang            : GAZI

Surya 12 Dragbike Malang, Motor Ucil Terbakar

 

ManiakMotor - Sesi latihan resmi baru dimulai, ’sensasi’ muncul dalam seri-5 Surya 12 Dragbike Championship (S12DC) di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pembuka acara Minggu 15 Juli 2012 itu, motor Ardiansyah Ucil dari tim Surya 12 Evalube NHK berasap. Kira-kira seperti kebakaran menghangatkan kota Malang yang sejuk. Cuma foto yang didapat hanya sisa-sisa kejadian. Reporter maniakmotor.com (MM) kebetulan lagi meliput umbrella girls. Macam mana?
Itu bikin panik panitia, penonton, Ucil sendiri dan tentu saja repoter MM yang sedang asyik jiprat-jepret dan spontan berlari. ”Tiba-tiba seperti ada percikan api dari kabel baterai. Tak lama kemudian keluar api sungguhan,” ujar Ucil menceritakan kronologis sembari reporter MM terdiam lantaran tidak dapat foto ceweknya dan kebakarannya.
Nah itu untungnya panitia yang siap. Namanya juga kejurnas, semua persiapan standar event tersedia. Huppp... tabung pemadam kebakaran segera ‘membunuh’ api berkobar. Pantas, reporter MM tak sempat memotrenya kebakaran Suzuki Satria yang akan diadu di  bebek 125 cc 2-tak tune-up itu. “Percikan api dipicu dari kabel yang terbuka. Sepertinya sepele, tapi bisa fatal, bro,” sambung Antonius Petruk rekan satu tim Ucil. 
Benar tuh, jangan remehkan! Segera cek kembali kabel kelistrikan bodi kuda besi kalian. Pastikan juga kabel itu punya kualitas. ”Dalam teorinya kan kabel untuk menghantarkan arus listrik. Tahu sendiri pada motor spek balap seperti ini, kuat arusnya jelas beda dengan motor harian. Apalagi bahan bakarnya racing semua,” sambung Rio Teguh, bos tim Surya 12 Evalube NHK yang sengaja hadir ke Malang.
So, sok-sok’an, percikan api sekecil apa pun jadi lebih ’responsif’. Dari hasil investigasi MM sepertinya kondisi kabelnya memang sudah ’berumur’, pengisolasiannya pun kurang rapat. ”Apapun alasannya, yang jelas ini pengalaman mahal. Bukan hanya kerugian materi, tapi juga jiwa. Ngeri euy,” tutup Ucil.
Hati-hatilah! Ardel

Sabrina Sameh Masuk Pemain Inti Anker Sport Drag Bike Team

SPORTKU.COM - Tahun 2013 merupakan tahun berkah bagi joki cewek Sabrina Sameh. Meskipun karir balapnya di dunia drag bike baru dimulai tahun 2012 lalu, kini di musim 2013 Sabrina Sameh sudah dijadikan pembalap utama tim Anker Sport Drag Bike Team.

"Tahun ini masih sama tim Anker Sport. Alhamdulillah Pak Haji Rio Teguh mempercayakan Sabrina untuk jadi pemain inti," bangga Sabrina.

Sebagai pemain papan atas di tim Anker Sport, Sabrina Sameh akan berduet dengan tiga dragster lain. Hebatnya, Sabrina Sameh berdiri diantara dragster laki-laki, yakni Richo Bocel, Ardiansyah Ucil dan Adi S. Tuyul. Berada diantara dragster laki-laki, tak membuat nyali Sabrina menciut.

"Nantinya aku turun di dua Kelas sekaligus. Kelas Matic 155cc dan Matic 200cc," lanjut Sabrina. "Sama Pak Haji Rio ditargetkan masuk di lima besar. Baik di Kelas Matic 155cc maupun Matic 200cc," tutup Sabrina melalui sambungan telpon.
Formasi Anker Sport Drag Bike Team 2012drag, drag bike, drag bike indonesia, drag bike thailand, rio teguh, kentar dima, balap drag, balap motor, anker sport, anker beer, richo bocel, adriansyah ucil, adi s. tuyul, sabrina sameh, trendypromo mandira, tpm, tdr, imi jabar

Indri Barbie Si Imut Di Lintasan Balap

October 2, 2012
Indri Barbie Si Imut Di Lintasan Balap GILAMOTOR.com. – Berparas cantik, berbakat, bernyali besar, punya motivasi tinggi dan pantang menyerah, itu yang terlihat dalam sosok pebalab cantik ini.
Kalau liat keseharian cewek pemilik nama Indri Nurlia Sari, pasti gak ada yang sangka  kalau  cewek imut ini ternyata doyan ngebut, bahkan malah menekuni dunia balap mulai dari drag race hingga matic race.
Cewek yang masih tercatat sebagai siswi kelas 3 SMA 5 Bandung, Jawa Barat, ini punya nama tenar Indri Barbie. Saat ini Indri turun di kelas Matik Pemula 155 cc dan bergabung dengan tim Wahana Baru Motor Bandung.
“Sering ikutan balap mulai tahun 2011, prestasi terbaik aku juara Super FFA di Brigif Cimahi,” ujar cewek penyuka boneka Barbie ini.
Cewek kelahiran 1994 ini mengaku awalnya cuma ikut road race saja, namun kemudian aksi di atas roda duanya dilanjut ke ajang drag bike.
Terjun di dunia balap tak serta merta dia bisa ngebut sejak bendera start dikibarkan dan berakhir garis finish. Insiden jatuh hingga terseret motor pun jadi pelajaran berharga dalam perjalanan karirnya sebagai pebalap wanita.
‘’Dulu pertama kali ikut drag saya jatoh, bahkan sampe terpental dan terseret motornya. Pokona mah lucu waktu pertama kalina,‘’ tuturnya dengan logat Sunda yang kental.
Walaupun pernah jatuh, namun Indri gak merasa kapok. Malahan dia mengaku makin semangat dan makin menekuni dunia balap karena menurut nya dunia balap itu seru, dan menyenangkan.
“Dunia balap itu seru, pokona mah asik lah bisa buat menyalurkan hobi saya yang suka negebut, hehehe..‘’ Tambah nya sambil cengar-cengir.
Motifasinya terjun di dunia balap karena gak mau dianggap remeh dan ingin menunjukan kalau cewek juga bisa ngebut.
Lalu bagaimana dengan keluarga? ‘’Alhamdulillah keluarga aku mendukung walaupun awalnya nggak boleh. Namun setelah aku bisa meraih juara ahirnya keluarga mendukung secara penuh,’’ tambah Indri.
Walaupun suka balap bukan berarti Indri ga suka dandan lho, malah Indri terlihat tampil modis saat berada di paddock timnya.
Mantapss.. Sukses terus yah Beib.. ehh, Barbie..!!


JADWAL

malang : gor ken-arok,jam 3 sore s/d maghrib !
EVERYDAY

MAJUKAN BALAPAN MALANG !

Jupiter Z


Modifikator Sugianto, singkat dan akrab dipanggil Sugi ingin mengibarkan bendera Giants Motor asal Adipala, Cilacap. Dalam hal ini, mematok serius pada dunia modify dan berupaya tampil pada kontes-kontes terdekat.
“Kebetulan racing-look lagi ramai, maka saya ikut menggarap juga di samping tetap menggarap yang lainnya. Basic motor dari Jupiter Z dan mengacu pada pacuan dragbike,“ ujar Sugi saat ambil bagian dalam kontes Djarum Black Purwokerto beberapa waktu lalu. So, detail-detail yang menonjolkan kudabesi balap dipastikan mengemuka.

Mulai penggunaan bodykit yang didesain lebih simpel dan ramping. Demikian memang menjadi ciri kreto drag untuk mengurangi hambatan angin hingga terlihat lebih sangar. Secara umum dilakukan transfer body namun dicustom ulang. Mulai sisi depan yang pede dengan kepunyaan Mio, selanjutnya kedok depan milik Vega New yang dibuat lebih merunduk.

“Untuk bagian buritan masih asli yang sudah diboling-bolongin,“ terang Sugi yang juga memainkan kombinasi warna ngejreng dalam nuansa airbruh beraroma grafis. Pada sisi lain, penonjolan image racing-look dihadirkan dengan berbagai penggunaan part racing. Macam CDI programmable, knalpot free-flow, ban tipe slick, karburator gede dan setang custom. Mudah-mudahan kedepan makin gahar ya. | ogy/punk

SPEK MODIF
SOK DEPAN : Combis, SOK BELAKANG : Ride It, BAN DEPAN : Mizzle 50/90-17, BAN BELAKANG : Swallow  60/90-17,  VELG : DBS, KALIPER DEPAN : Brembo, DISC : Ride it, HANDLE : Ride It, TROMOL : Custom, KARBURATOR : RX King, SETANG : Custom, CDI : BRT, KNALPOT : HRP,


Awalnya ingin mengubah sosok matik lebih macho.  ini bingung nentukan tema yang pas buat besutannya. Akhirnya disambanginya gerai MBX Puskesmot yang piawai modifikasi motor berstandart kontes.
Balutan bodi khas racing look nampak unik setelah dibalut warna orange yang dihasilkan dari cat Titanlux yang dibalut pernis Blinken. Sentuhan grafis tribal nampak kuat setelah memadukan warna pink, kuning, putih, hitam dan motif karbon.

”Untuk motif butuh waktu 2 minggu agar aura racing benar-benar muncul,” ujar punggawa MBX Puskesmot.  Bodi yang ikutan berwarna oranye nampak selaras setelah sasisnya dikonsep model coak dengan menggunakan mata bor.

Biar indah beberapa bagiannya dilubangi motif segitiga. ”Untuk motif segitiga ini kupercayakan pada tukang las,”Biar indah maka coakan tersebut disentuh grafis yang membuat sosok Mio ini khas racing look.

Kaki-kaki nampak elegan setelah mendesain kontruksi jeruji. ”Pelek kupake Ride It sedang jeruji kumodel kipas dengan jumlah 36 jeruji,” Pendukung modifikasi nampak matching setelah selongsong sok depan Oxigen dan belakang YSS. Tak lupa paduan akrilik ikutan tertata rapi agar terlindung dari tangan jahil. 

SPEK MODIF
PELEK : Ride It, BAN : Swallow, SOK DPN : Oxigen, SOK BLKG : YSS, TROMOL DPN : Trusty, TROMOL BLKG : Ninja, DISC BRAKE : Brembo, KNALPOT : AHRS, CAT : Titanlux, VERNIS : Blinken,

CDI

Bisa disimpulkan sebagai salah satu bagian penting untuk operasional mesin, CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan suatu unit pengatur proses pengapian elektrik untuk mesin motor. Satu unitnya dilengkapi rangkaian kapasitor, dioda dan SCR (Silicon Controlled Switch). Dengan didukung suatu unit sensor waktu pengapian berupa pick up coil atau pulser yang terpasang di dekat magnet, sensor dikirim menuju CDI secara otomatis tanpa harus melakukan proses penyetelan.
Pada prakteknya, penanganan yang tidak tepat pada CDI akan berujung fatal, artinya CDI akan berumur singkat. So banyak hal yang harus diperhatikan agar perangkat elektronik ini akan awet pakai. Yang harus diperhatikan agar CDI berumur panjang antara lain :

SESUAIKAN JENIS CDI
Di pasaran terdapat dua jenis CDI,  yaitu AC dan DC. Jangan sekali-kali salah pilih. Hati-hati dalam pemilihannya dan jangan asal comot. Karena keduanya memiliki karakter berbeda. Begitu juga dengan pick up coil, jangan salah memilihnya dengan memperhatikan sinyal serta panjang tonjolan sensornya.

POSISI PEMASANGAN
Tidak boleh asal pasang, posisi penempatan CDI harus diperhatikan dengan cermat. Ada dua hal penting, pertama yakni hindari pemasangan di area dekat mesin. Saat mesin beroperasi, tentu saja area mesin akan menebar suhu panas. Jika terus menerus dikenai panas, rangkaian elektrik dalam CDI akan mudah terganggu. Hal penting kedua, jauhkan CDI dari area yang mudah terkena air. Seperti kita tahu, cairan baik itu berupa air ataupun embun merupakan piranti konduktor alias penghantar listrik. Jika rangkaian kabel CDI terendam air, tentunya antar bagian kabel akan mudah terkoneksi sehingga riskan terjadi konsleting. So alangkah lebih bijak jika soket kabel CDI tetap dilindungi dengan sekat karet. Selain mampu menjaga kabel dari cairan, tentunya juga akan menjaga kabel dari kotoran yang bisa saja menganggu koneksitas rangkaian kabel CDI.

PENENTUAN JALUR PEMASANGAN
Setiap CDI akan dilengkapi beberapa jalur input serta output yang berbeda baik itu dilengkapi 4 atau 5 kaki. Yang harus diperhatikan, setiap kaki tersebut sudah ada jalurnya. Salah pemasangan bisa berujung fatal yakni terjadinya konsleting. Karenanya cermatilah jalur pemasangan kaki-kakinya untuk menghindari konsleting. Karenanya setiap unit CDI dilengkapi dengan soket kabel koneksi CDI yang akan menghindarkan salah jalur pemasangan.

MAKSIMALISASI KONEKSITAS
Salah satu sebab yang sering merusak CDI adalah koneksitas yang tidak sempurna. Hal ini bisa membuat arus CDI akan mudah tersambung tapi juga mudah terputus. Hal ini banyak disebabkan oleh konektor kabel (skun) yang longgar. So, sebaiknya selalu lakukan pemeriksaan kerapatan skun mengait kutub-kutub CDI. Bila perlum ganti skun dengan skun yang berkwalitas.

JANGAN PERKECIL DIAMETER KABEL
Trend modif Racing Look memang membumi, salah satu syarat wajibnya mesti tampil resik. Yang  sering terjadi, untuk menyederhanakan instalasi kabel kelistrikan, banyak yang lantas mengganti kabel instalasi listrik dengan kabel berdiameter kecil termasuk juga untuk kabel CDI. Hal ini jelas sangat tidak disarankan karena semakin kecil diameter penampang kabel, maka akan semakin berkurang arus yang masuk ke CDI akibat hambatan arus yang semakin besar. Selain suhu kabel mudah panas, CDI juga mudah rusak karena terjadi konsletin

INTAKE MAINFOLD

Lagi ngetrend, karbu motor jenis sport 2 tak diaplikasi di bebek 4 tak. Praktisnya, intake manifold juga ikutan diganti dan pakai sambungan joint karbu, lantaran karbu menganut model sok. Tapi awas, jangan sampai kejebak salah pilih model intake manifold.
Di pasaran variasi, ada yang murni dipakai balap dan harian. Bagaimana memilih intake manifold yang ideal buat karbu dengan sistem pemasangan model sok, untuk harian dan konsumsi balap ?.

Pedoman awal bisa ditinjau dari dimensi atau tinggi intake manifold. Buat konsumsi harian atau jangkauan buat touring, idealnya memakai intake manifold dengan dimensi lebih tinggi berbahan diral campuran almu dan dilengkapi dengan karet joint karbu.

Tinggi intake manifold dimaksudkan, agar campuran gas segar tak terlalu pekat untuk mengikuti proses pembakaran. Selain itu juga menghindari timbulnya asap hitam efek terlalu boros. Perhatikan juga bagian vital penampang leher angsa terutama bagian titik dudukan bautnya.

Pastikan bidangnya lebih lebar, agar kerapatan joint karbu lebih terjamin dan tak mudah bocor saat mengalami pemuaian. Dan ingat, intake manifold yang dipakai harian ini, usahakan untuk spare karet joint karbunya, memiliki persamaan desain dengan motor sport yang beredar di Indonesia. Misalnya mirip dengan joint karbu Suzuki TS-125 atau TRS. Agar ketika mengalami retak atau pecah mudah dalam penggantiannya. 

Ada lagi intake manifold berbahan karet olahan Teflon, idealnya hanya bisa dipakai harian. Kelebihannya intake manifold jenis ini mudah menyiasati untuk menghindari percikan air hujan, sebab untuk menyiasatinya cukup diputar membelakangi arah tekanan angina dengan mengendorkan baut klem.    

Sedang untuk kebutuhan balap, intake manifold dapat dipilih dengan kontur sependek mungkin. Toh disini unsur terlalu pekat nya gas segar, tak menjadi problem. Dan penekanannya justru lebih ke hasil seting karbu. Lebih singkat nya jarak tempuh gas segar atau makin pendek nya intake manifold, lebih jadi pilihan tuner

Mengenal lebih dekat sosok tony Cupank


WAHYU AJI  atau sapaan akrabnya TONY CUPANK

Setelah terjadinya insiden kecelakaan dalam acara drag bike cirebon tgl 28-01-2012 kemarin..banyak rekan-rekan yang bersimpati kepada Tony cupank, dengan insiden yg terjadi....karna kecelakaan nya pun cukup fatal dengan patahnya kaki dan beberapa jarinya...tentunya mengundang rasa simpati ...untuk itu IBLJ mencoba mengajak teman-teman untuk Mengenal lebih dekat sosok tony cupank....
Pada awalnya ketenaran dragster Tony Cupank berbendera tim Kolor Ijo Nganjuk begitu Dentik dengan ddominasi kemenangan di kelas Campuran 4 Tak s/d 250cc dengan kudabesi KTM 250.
Torehan waktu antara 7,6-7,8 di menu lintasan 201 meter sulit dan memang belum ada yang menandingi.
Seiring waktu berjalan,talenta yang dimiliki Tony Cupank yang memiliki postur tubuh ringan berbobot 37 kg ini semakin berkembang.
Terlebih setelah berkolaborasi dengan pacuan tim Kolor Ijo sempan menyabet rekor motor tercepat di Asia.
“sering mborong 5 hingga 8 podium kemenangan di setiap event” bangga Tony Cupank, anak kedua dari tiga berasaudara ini. bernama Wahyu Aji Toni.
Alhasil,mengacu pada tidak terhitungnya prestasi yang telah direnggut,maka dragster yang berusia 10 tahun ini dapat diplot sebagai Racing Star.Berikut wawancara dari team Ototrend :
Sejak Kapan Mengenal dunia dragbike? Bagaimana kisah awalnya?
Saya belum lama turun di dragbike.Baru pada Januari 2011.Berawal dari ikut balap liar di malang.Biasanya di sebelah utara Ken Arok,malang.Kemudian saya kenal dan bertemu Ifal yang punya team Kolor Ijo di bengkel Conk’z Speed di malang.Disini awal mulanya hingga kemudian kita sepakat dan saya diajak mencoba berbagai gelaran dragbike hingga saat ini.
Bagaimana dengan orang tua saat mengerti pertama anda balapan ?
Pada mulanya ortu sangat Tidak setuju.Dragbike dianggap beresiko atau berbahaya untuk keselamatan.Namun setelah melihat berbagai prestasi saya,mereka sudah bisa menerima.
Jiaka melihat pejalanan karir anda,Tergolong belum lama.Baru menjelang dua tahun.Mengapa bisa cepat terhadap prestasi yang sering mengalahkan para joki senior?Apa kuncinya ?
Yang pasti,tim saya Kolor Ijo sangat mendukung.Kita selalu mengikuti balapan di berbagai daerah.Jam terbang saya selalu ditambah.Ini yang menjadi kesempatan emas saya untuk melatih start,konsentrasi penuh dan lain-lain.Tim memang suport terhadap saya.
Bagaimana anda menjaga kebugaran fisik karena selalu bermain di banyak kelas setiap event nya ?
Saya rutin berlari antara 3-4 kali dalam seminggu.Sengaja saya lakukan pada siang hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh.Fisik harus mendukung karena setiap balapan saya harus mengikuti 10 kelas.
Apa hobi kegemaran anda saat sedang tidak balapan ?
Waktu saya habis buat sekolah,balap dan seting motor.Tapi saya senang bermain Plays station terutama sepak bola.Waktunya tidak tertentu.




DRAG BIKE, Umur Minimal 13 tahun?

Masuknya kelas skutik dal
am kurun waktu 2 tahun belakangan ini di drag bike membuat era baru pada balapan tersebut. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah soal banyaknya joki-joki kecil nan mungil yang dipakai untuk memperkuat sebuah tim drag bike.

Tidak Tega
Alasannya cukup sederhana, dengan joki-joki bertubuh enteng plus motor berangka aluminium akan membuat skutik melesat cepat sampai garis finis. Tak ayal nama-nama seperti Hambali, Imam Ceper, M. Ramzi, Tony Cupank dan Hendra Kecil kerap mengisi podium kelas skutik.

Maraknya joki-joki mungil di Tanah Air sebenarnya juga imbas dari Thailand. Namun itu berangsur ditinggalkan, dengan alasan pemenang drag bike di sana akhirnya hanya didominasi 1 atau 2 orang saja.

Ketika drag bike semakin ramai, ada wacana bahwa balapan tersebut akan dimasukkan ke dalam kalender kejurnas PP IMI. Dengan wacana tersebut selain melanjutkan penerapan aturan bobot (110 kg untuk kelas sport dan 100 kg untuk bebek juga skutik), rencananya juga akan dimasukkan regulasi batasan umur joki drag bike.

“Kalau memang jadi masuk kalender kejurnas, kita akan coba merumuskan kembali aturan yang baku buat balapan tersebut. Salah satu aturan yang penting untuk diterapkan adalah soal batasan umur,” jelas Bambang Gunardi, biro olahraga PP IMI.

Rencananya joki-joki yang boleh ikut drag bike, umurnya dibatasi minimal 13 tahun. Hal tersebut tentunya berbeda dengan aturan balap road race kelas MP6, dimana umur pembalap hanya dibatasi maksimal 14 tahun.

Batasan umur perlu dilakukan, karena tingkat emosional anak-anak di bawah umur 13 tahun dinilai belum cukup untuk betot gas di drag bike. “Umur 10 tahun saja dan si anak sudah bisa naik motor sehari-hari, rasanya belum cukup umur buat jadi joki drag bike. Sebagai orang tua, juga enggak tega melihat anaknya yang masih belia mesti ikut balapan yang saat ini kompetisinya cukup bikin deg-degan,” aku Hendra Likun, orang tua joki drag Hendra dan Hendri Kecil.

Likun setuju dengan penetapan batas minimum untuk joki drag. Namun Bambang ‘Kapten’ Haribowo memilih untuk enggak setuju dengan aturan tersebut. “Drag bike merupakan balapan priofesional, kenapa mesti diatur-atur soal minimum umur jokinya. Kalau seperti itu, bisa-bisa balapan tersebut enggak akan berkembang,” kata pria yang duduk sebagai di biro olahraga IMI Jatim.

Hal senada juga dibilang pelaku drag bike seperti Denny Helen. Menurutnya di road race saja batasan umur pemulanya pakai ukuran maksimum 14 tahun sehingga banyak pembalap yang umurnya masih muda jadi ikutan. Enggak fair rasanya bila road race bisa diikuti pembalap muda, sementara drag bike enggak boleh.

Bila drag bike Tanah Air kiblatnya ke Thailand, maka aturan minimal umur enggak perlu diberlakukan. Pasalnya menurut Pop Taladnoi enggak ada aturan mengenai batasan umur di drag bike Thailand. “Aturan disini hanya berkutat pada bobot dan mesin saja. Drag bike salah satu olahraga otomotif yang dimininati kalangan bawah sampai atas. Bila digelontorkan regulasi minimum umur joki, dikhawatirkan akan membuat makin susah cari joki drag bike,” jelas pria yang jadi penasihat teknik tim TDR Racing saat berlaga di event drag bike Thailand.

Memang apa yang dikatakan Pop cukup beralasan. Pasalnya di Thailand enggak ada sistem join motor, jadi 1 joki untuk 1 motor. Sehingga dibutuhkan regenerasi joki yang cukup cepat. Pro kontra atas rencana pembelakuan sebuah aturan di balap nasional, sudah sering terjadi. Namun bila dilihat kebutuhannya, dengan diberlakukannya aturan minimum bobot oleh penyelenggara drag bike sudah bergeser keperluan untuk memiliki joki muda bertubuh enteng.

Lagian coba dilihat lagi, Hendra Kecil yang jadi buruan banyak orang buat jadi joki tim mereka umurnya sudah 13 tahun. Jadi seharusnya bukan sebuah masalah bila ada aturan minimal umur joki drag bike 13 tahun. Asal pemberlakukan aturannya disosialisasikan dan enggak dadakan. (otosport.co.id)